Pembuatan simplisia merupakan proses
memperoleh simplisia dari alam yang baik dan memenuhi syarat-syarat mutu yang
dikehendaki. Dasar pembuatan simplisia meliputi beberapa tahapan (Gunawan, 2004:
9).
1. Teknik pengumpulan
Pengumpulan
atau panen dapat dilakukan dengan tangan atau menggunakan alat (mesin). Apabila
pengambilan dilakukan secara langsung (pemetikan) maka harus memperhatikan
keterampilan si pemetik, agar diperoleh tanaman/bagian tanaman yang
dikehendaki, misalnya dikehendaki daun yang muda, maka daun yang tua jangan
dipetik dan jangan merusak bagian tanaman lainnya. misalnya jangan menggunakan
alat yang terbuat dari logam untuk simplisia yang mengandung senyawa fenol dan
glikosa.
Waktu
Pengumpulan Atau Panen
Kadar
kandungan zat aktif suatu simplisia ditentukan oleh waktu panen, umur tanaman,
bagian tanaman yang diambil dan lingkungan tempat tumbuhnya. Pada umumnya waktu
pengumpulan sebagai berikut :
1. Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan
sebelum buah menjadi masak,
contohnya, daun Athropa belladonna mencapai kadar alkaloid tertinggi pada pucuk tanaman saat mulai berbunga. Tanaman yang berfotosintesis diambil daunnya saat reaksi fotosintesis sempurna yaitu pukul 09.00-12.00.
contohnya, daun Athropa belladonna mencapai kadar alkaloid tertinggi pada pucuk tanaman saat mulai berbunga. Tanaman yang berfotosintesis diambil daunnya saat reaksi fotosintesis sempurna yaitu pukul 09.00-12.00.
2. Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah
mekar.
3. Buah dipetik dalam keadaan tua, kecuali buah
mengkudu dipetik sebelum buah masak.
4. Biji dikumpulkan dari buah yang masak
sempurna.
5. Akar, rimpang (rhizome), umbi (tuber) dan umbi lapis
(bulbus), dikumpulkan sewaktu proses pertumbuhannya berhenti.
Cara
pengambilan bagian tanaman dari pohonnya biasanya menggunakan teknik-teknik
tertentu diantaranya:
1. Klika
batang/klika/korteks
Klika
diambil dari batang utama dan cabang, dikelupas dengan ukuran panjang dan lebar
tertentu, sebaliknya dengan cara berselang-seling dan sebelum jaringan
kambiumnya, untuk klika yang mengandung minyak atsiri atau senyawa fenol
gunakan alat pengelupas yang bukan terbuat dari logam.
2. Batang
(caulis)
Batang
diambil dari cabang utama sampai leher akar, dipotong-potong dengan panjang dan
diameter tertentu.
3. Kayu
(Lignum)
Kayu
diambil dari batang atau cabang, kelupas kuliltnya dan potong-potong kecil.
4. Daun
(Folium)
Daun
tua atau muda (daun kelima dari pucuk) dipetik satu persatu secara manual.
5. Bunga
(Flos)
Tergantung
yang dimaksud, dapat berupa kuncup atau bunga mekar atau mahkota bunga atau
daun bunga, dapat dipetik langsung dengan tangan.
6. Akar
(Radix)
Bagian
yang digunakan adalah bagian yang berada di bawah permukaan tanah,
dipotong-potong dengan ukuran tertentu.
7. Rimpang
(Rhizoma)
Tanaman
dicabut, rimpang diambil dan dibersihkan dari akar, dipotong melintang dengan
ketebalan tertentu.
8. Buah
(Fructus)
Dapat
berupa buah yang masak, matang atau buah muda, dipetik
dengan tangan.
9. Biji
(Semen)
Buah
yang dikupas kulit buahnya menggunakan tangan atau alat, biji dikumpulkan dan
dicuci.
10. Bulbus
Tanaman
dicabut, bulbus dipisahkan dari daun dan akar dengan memotongnya.
2. Pencucian dan Sortasi Basah
Pencucian
dan sortasi basah dimaksudkan untuk membersihkan simplisia dari benda-benda
asing dari luar (tanah, batu dan sebagainya), dan memisahkan bagian tanaman
yang tidak dikehendaki. Pencucian dilakukan bagi simplisia utamanya bagian
tanaman yang berada di bawah tanah (akar, rimpang), untuk membersihkan
simplisia dari sisa-sisa tanah yang melekat.
3. Pengeringan
Tujuan
pengeringan pada tanaman atau bagian tanaman adalah :
1. Untuk mendapatkan simplisia yang awet, tidak rusak dan dapat digunakan dalam jangka
1. Untuk mendapatkan simplisia yang awet, tidak rusak dan dapat digunakan dalam jangka
relatif lama.
2. Mengurangi
kadar air, sehingga mencegah terjadinya pembusukan oleh jamur atau bakteri
karena terhentinya proses enzimatik
dalam jaringan tumbuhan yang selnya telah
mati. Agar
reaksi enzimatik tidak dapat berlangsung, kadar air yang dianjurkan adalah kurang dari 10 %
3. Mudah
dalam penyimpanan dan mudah dihaluskan bila ingin dibuat serbuk.
a. Pengeringan
alamiah
Tergantung
dari kandungan zat aktif simplisia, pengeringan dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu :
1. Sinar matahari langsung, terutama pada bagian
tanaman yang keras (kayu, kulit biji,
biji
dan sebagainya) dan mengandung zat aktif yang relatif stabil oleh
panas)
panas)
2. Diangin-anginkan dan tidak terkena sinar
matahari secara langsung, umumnya untuk
simplisia bertekstur lunak (bunga, daun dan lain-lain) dan zat aktif yang dikandungnya tidak
stabil oleh panas (minyak
atsiri).
b. Pengeringan
buatan
Cara
pengeringan dengan, menggunakan alat yang dapat diatur suhu, kelembaban,
tekanan atau sirkulasi udaranya.
kelembaban,
tekanan atau sirkulasi udaranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar