Kamis, 19 Januari 2017

Pembuatan Simplisia

Cara Pembuatan Simplisia
Pembuatan simplisia merupakan proses memperoleh simplisia dari alam yang baik dan memenuhi syarat-syarat mutu yang dikehendaki. Dasar pembuatan simplisia meliputi beberapa tahapan (Gunawan, 2004: 9).

1. Teknik pengumpulan
            Pengumpulan atau panen dapat dilakukan dengan tangan atau menggunakan alat (mesin). Apabila pengambilan dilakukan secara langsung (pemetikan) maka harus memperhatikan keterampilan si pemetik, agar diperoleh tanaman/bagian tanaman yang dikehendaki, misalnya dikehendaki daun yang muda, maka daun yang tua jangan dipetik dan jangan merusak bagian tanaman lainnya. misalnya jangan menggunakan alat yang terbuat dari logam untuk simplisia yang mengandung senyawa fenol dan glikosa.

 Waktu Pengumpulan Atau Panen
Kadar kandungan zat aktif suatu simplisia ditentukan oleh waktu panen, umur tanaman, bagian tanaman yang diambil dan lingkungan tempat tumbuhnya. Pada umumnya waktu pengumpulan sebagai berikut :
1. Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak,
contohnya, daun Athropa belladonna mencapai kadar alkaloid tertinggi pada pucuk tanaman saat mulai berbunga. Tanaman yang berfotosintesis diambil daunnya saat reaksi fotosintesis sempurna yaitu pukul 09.00-12.00.
 2. Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar.

3. Buah dipetik dalam keadaan tua, kecuali buah mengkudu dipetik sebelum buah masak.
4. Biji dikumpulkan dari buah yang masak sempurna.
5. Akar, rimpang (rhizome), umbi (tuber) dan umbi lapis (bulbus), dikumpulkan sewaktu proses pertumbuhannya berhenti.

Cara pengambilan bagian tanaman dari pohonnya biasanya menggunakan teknik-teknik tertentu diantaranya:
1. Klika batang/klika/korteks
Klika diambil dari batang utama dan cabang, dikelupas dengan ukuran panjang dan lebar tertentu, sebaliknya dengan cara berselang-seling dan sebelum jaringan kambiumnya, untuk klika yang mengandung minyak atsiri atau senyawa fenol gunakan alat pengelupas yang bukan terbuat dari logam.

2. Batang (caulis)
Batang diambil dari cabang utama sampai leher akar, dipotong-potong dengan panjang dan diameter tertentu.

3. Kayu (Lignum)
Kayu diambil dari batang atau cabang, kelupas kuliltnya dan potong-potong kecil.

4. Daun (Folium)
Daun tua atau muda (daun kelima dari pucuk) dipetik satu persatu secara manual.

5. Bunga (Flos)
Tergantung yang dimaksud, dapat berupa kuncup atau bunga mekar atau mahkota bunga atau daun bunga, dapat dipetik langsung dengan tangan.

6. Akar (Radix)
Bagian yang digunakan adalah bagian yang berada di bawah permukaan tanah, dipotong-potong dengan ukuran tertentu.

7. Rimpang (Rhizoma)
Tanaman dicabut, rimpang diambil dan dibersihkan dari akar, dipotong melintang dengan ketebalan tertentu. 

8. Buah (Fructus)
Dapat berupa buah yang masak, matang atau buah muda, dipetik dengan tangan.
 
9. Biji (Semen)
Buah yang dikupas kulit buahnya menggunakan tangan atau alat, biji dikumpulkan dan dicuci.

10. Bulbus
Tanaman dicabut, bulbus dipisahkan dari daun dan akar dengan memotongnya.

2. Pencucian dan Sortasi Basah
Pencucian dan sortasi basah dimaksudkan untuk membersihkan simplisia dari benda-benda asing dari luar (tanah, batu dan sebagainya), dan memisahkan bagian tanaman yang tidak dikehendaki. Pencucian dilakukan bagi simplisia utamanya bagian tanaman yang berada di bawah tanah (akar, rimpang), untuk membersihkan simplisia dari sisa-sisa tanah yang melekat.

3. Pengeringan
Tujuan pengeringan pada tanaman atau bagian tanaman adalah :
1. Untuk mendapatkan simplisia yang awet, tidak rusak dan dapat digunakan dalam jangka 
   relatif lama. 
2. Mengurangi kadar air, sehingga mencegah terjadinya pembusukan oleh jamur atau    bakteri
   karena terhentinya proses enzimatik dalam jaringan tumbuhan yang selnya telah mati. Agar
   reaksi enzimatik tidak dapat berlangsung, kadar air yang   dianjurkan adalah kurang dari 10 %
3. Mudah dalam penyimpanan dan mudah dihaluskan bila ingin dibuat serbuk.     
   a. Pengeringan alamiah
Tergantung dari kandungan zat aktif simplisia, pengeringan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Sinar matahari langsung, terutama pada bagian tanaman yang keras (kayu, kulit biji, biji
   dan sebagainya) dan mengandung zat aktif yang relatif stabil oleh
  
panas)
2. Diangin-anginkan dan tidak terkena sinar matahari secara langsung, umumnya    untuk
   simplisia bertekstur lunak (bunga, daun dan lain-lain) dan zat aktif yang dikandungnya tidak
   stabil oleh panas (minyak atsiri).

b. Pengeringan buatan
Cara pengeringan dengan, menggunakan alat yang dapat diatur suhu, kelembaban, tekanan atau sirkulasi udaranya.
kelembaban, tekanan atau sirkulasi udaranya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar